Timnas sepakbola Indonesia U-23 kembali harus menerima kegagalan meraih medali emas SEA Games setelah hanya membawa pulang perunggu pada SEA Games 2021 pada tahun ini di Hanoi, Vietnam.
Meski berpredikat sebagai tim paling produktif di fase grup, nyatanya Garuda Muda tak mampu jadi yang terbaik setelah terakhir kali meraih emas pada SEA Games 1991 di Manila.
Berikut 5 Pelajaran Dari Timnas Indonesia pada SEA Games 2021.
1. Shin Tae-yong Tidak Miskin Taktik
Di awal masa kepelatihan Shin Tae-yong, banyak publik meragukan jika pelatih asal Korea Selatan ini tidak bisa beradaptasi dengan Filanesia yang di mana bermain dengan tiga striker.
Saat awal melatih timnas, Shin lebih sering gunakan dua striker, tidak seperti yang tertuang dalam kurikulum Filanesia. Namu demikian pada akhirnya, Shin sudah mulai menerapkan pola yang variatif.
Di SEA Games kemarin, Shin selalu menurunkan tiga penyerang dengan bukti keberhasilan yakni menjadikan Indonesia sebagak tim paling produktif di fase grup.
2. Striker Tumpul
Meski jadi tim paling produktif, hanya ada total dua gol dari deretan lini depan Indonesia yang dihuni oleh Muhammad Ridwan, Ronaldo Kwateh, dan Irfan Jauhari.

Irfan menjadi striker paling mandul alias nirgol selama SEA Games sementara Ridwan dan Ronaldo, masing masing mencetak satu gol.
Kurang tajamnya striker tentu menjadi masalah bagi Indonesia ketika menemui kebuntuan dalam mencetak gol yang di mana itu menjadi tugas utama bagi striker.
3. Semua Lini Produktif
Ketika dimintai pendapat tentang mandulnya lini depan dan produktifnya duet bek tengah, Fachruddin Aryanto & Rizkk Ridho, Shin Tae-yong mengaku jika ia memang menugaskan semua lini mencetak gol dalam latihan
4. Berani Turunkan Pemain Muda
Marselino Ferdinan dan Ronaldo Kwateh menjadi pemain termuda dalam skuat. Meski begitu, Shin Tae-yong berani memberikan kepercayaan pada mereka yang mana masih bisa bermain untuk SEA Games berikutnya di Kamboka pada 2023.
5. Masih Bergantung Pada Arhan Pratama
Arhan semula akan ikut serta dengan skuat Garuda Muda untuk SEA Games. Akan tetapi, pemain yang kini membela Tokyo Verdy di J2 (Jepang) urung bergabung lantaran tak dilepas klubnya.

Batalnya Arhan bergabung membuat Shin Tae-yong menurunkan Firza Andhika dan Alfreanda Dewangga yang dinilai SEA Games kurang maksimal untuk memerankan peran Arhan seperti di skuat Piala AFF Terakhir